Template by:
Free Blog Templates

Sabtu, 20 Desember 2008

TAMAN NASIONAL BALURAN


Praktek Kerja Lapangan Di Taman Nasional Baluran

PKL kali ini kami (siswa XII IA 3 dan XII IA 4) laksanakan di TN Baluran. Kami berangkat pada hari sabtu (29/11/08) sekitar jam 07.00. Kami tiba di TN Baluran menjelang dzuhur. Kemudian istirahat di bekol dan sore harinya menuju pantai Bama untuk tugas biologi dan kimia. Di Bama kami memasang patok, mentitrasi air laut dan mengukur PH serta suhu air laut untuk tgs biologi dan kimia. kemudian menjelang maghrib, kami kembali ke Bekol.

Pagi harinya (minggu/30/11/08) kami mengamati organisme yang ada di dlm patok, mentitrasi dan mengukur PH serta suhu air laut kembali.

Setelah itu, kami melakukan penjelajahan menuju kawasan hutan bakau, pantai dan savana. Setelah melakukan penjelajahan, kami kembali ke Bekol untuk beristirahat dan persiapan pulang. Sekitar tengah hari, kami akhirnya pulang menuju rumah masing2.



Taman Nasional Baluran
* Ditunjuk sebagai taman
nasional sejak tahun 1980 dengan luas wilayahnya sekitar 25.000 ha. Secara administratif pemerintahan termasuk Kabupaten Situbondo Propinsi dati I Jawa Timur.

* Cara mencapai lokasi :
o Banyuwangi - Batangan, 35 km.
o Situbondo - Batangan, 60 km.

* Potensi Kawasan :
Keadaan topografi bervariasi dari datar sampai berbukit-bukit dengan puncak tertinggi G. Baluran (± 1.247 m dpl). Ketinggian tempat antara 0-1.247 m, iklimnya bertipe Monsoon dengan curah hujan antara 900-1.600 mm/tahun dan suhu udara antara 27° - 30° Celcius.
Taman Nasional Baluran merupakan satu-satunya kawasan di Pulau Jawa yang memiliki padang savana alamiah. Luasnya ± 10.000 Ha atau sekitar 40% dari luas kawasan.
Kawasan Baluran mempunyai ekosistem yang lengkap yaitu Hutan Mangrove, Hutan Pantai, Hutan Payau/Rawa, Hutan Savana dan Hutan Musim (dataran tinggi dan dataran rendah). Tumbuhan yang khas Baluran adalah Widoro bekol (Zyzyphus rotundifolia) dan tumbuhan yang lain seperti Asam (Tamarindus indica), Gadung (Dioscorea hispida), Kemiri (Aleuritas moluccana), Gebang (Corypha utan) dan lain-lain.
Terdapat 155 jenis burung yang sudah langka antara lain Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus), Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis pardus), Kucing bakau (Felis viverrina), satwa lainnya yang terdapat di Baluran adalah Babi hutan (Sus sp), Kijang (Muntiacus muntjak), Rusa (Cervus timorensis), Macantutul/Kumbang (Felis pardus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), Lutung (Presbytis cristata), Kera abu-abu (Macaca fascicularis), Burung Merak (Pavomuticus), Ayam hutan (Gallus sp), dan lain-lain.

* Kegiatan yang ditawarkan :
o Penelitian
o Pengamatan dan atraksi satwa
o Wisata bahari di pantai Bama

* Fasilitas yang tersedia :
Kantor, pondok kerja, pesanggarahan, shelter, jalan trail, menara pandang dan lain-lain.

* Informasi lainnya :
Belum ada pengusahaan pariwisata alam.


HUTAN BAKAU / mangrove


Tipe hutan ini terdapat di daerah pantai Utara dan Timur kawasan Taman Nasional seperti di Bilik, Lempuyang, Mesigit, Tanjung Sedano dan Kelor. Pada daerah bakau yang masih baik (Kelor dan Bilik) flora yang umum dijumpai adalah Api-api (Avicenia spp.), Bogem (Sonneratia spp.) dan Bakau (Rhizophora spp.). Pada beberapa tempat dijumpai tegakan murni Tinggi (Ceriops tagal) dan Bakau (Rhizophora apiculata).
Beberapa daerah lain seperti di Utara Pandean, Mesigit, sebelah Barat Bilik terdapat hutan bakau yang telah rusak. Daerah ini menjadi lumpur yang dalam pada musim hujan, tetapi akan berubah menjadi keras dan kering dengan lapisan garam di permukaan pada musim kering. Sedikit sekali pohon yang tumbuh disini dan tidak dijumpai tumbuhan bawah. Beberapa species yang tumbuh antara lain adalah Api-api (Avicenia sp.) dan Truntun (Lumnitzera racemosa).
Menurut hasil inventarisasi Penilaian potensi hutan bakau di Taman Nasional Baluran tahun 1994 / 1995 di daerah sekitar Bama terdapat salah satu pohon bakau yang diduga terbesar di dunia dengan keliling pohon 450 cm.

HUTAN PAYAU


Hutan Payau di Baluran merupakan daerah ekoton yang berbatasan dengan savana. Penyebaran hutan ini sebagian besar terdapat di Kalikepuh bagian tenggara dan pada luasan yang lebih kecil terdapat di Popongan, Kelor, bagian Timur Bama serta barat laut Gatel. Jenis-jenis pohon yang selalu hijau sepanjang tahun pada hutan ini dijumpai jenis-jenis pohon antara lain Malengan (Excoecaria agallocha), Manting (Syzigium polyanthumm) dan Popohan rengas (Buchacania arborescens)

SAVANA (padang rumput alami)
Tipe habitat ini merupakan klimaks kebakaran yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Tipe habitat ini dapat dibedakan ke dalam dua sub tipe, yaitu Flat Savana (padang rumput alami datar) dan /undulting Savana (padang rumput alami bergelombang). Flat Savana tumbuh pada tanah aluvial berbatu-batu. Sub tipe savana ini terdapat di bagian Tenggara kawasan, yaitu daerah sekitar Plalangan dan Bekol dengan luasan sekitar 1500 ha. sampai dengan 2000 ha.


Sebagian besar dari populasi banteng, rusa maupun kerbau liar mempergunakan areal ini untuk merumput. Jenis-jenis rumput yang dominan di daerah ini adalah Lamuran putih (Dichantium caricosum), Rumput merakan (Heteropogon concortus) dan Padi-padian (Shorgum nitidus). Beberapa pohon yang menghuni savana in antara lain Pilang (Acacia leucophloea) dan Kesambi (Schleichera oleosa). Khusus padang rumput alami di daerah Bekol seluas 420 ha. saat ini telah ditumbuhi tanaman Acacia nilotica yang semula tanaman ini ditanam untuk penyekat kebakaran, namun pemerintah telah berusaha untuk mencabut tanaman tersebut secara bertahap yaitu seluas 25 ha. per tahun.
Undulating savana tumbuh pada tanah hitam berbatu-batu. Sub tipe savana ini membujur dari sebelah utara hingga timur laut dengan luas lebih kurang 8000 ha. Daerah ini kurang disukai oleh banteng, rusa maupun kerbau liar.


Jenis-jenis rumput yang dominan adalah Merakan putih (Dichantium caricosum), tetapi jenis Gajah-gajahan (Scherachne punctata) lebih sedikit dan Padi-padian (Shorgum nitidus) lebih banyak bila dibandingkan dengan Flat Savana.
Pohon Kesambi (Schleichera oleosa), Pilang (Acacia leucophloea) dan Bidara (Zizyphus rotundifolia) tumbuh secara terpencar pada savana ini.

HUTAN MONSOON (hutan musim)


Hutan monsoon yang terdapat di Taman Nasional Baluran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu hutan monsoon dataran rendah dan hutan monsoon dataran tinggi. Daerah transisi kedua hutan ini terletak pada ketinggian 250 - 400 meter dari permukaan air laut. Di kawasan Baluran juga terdapat tanaman yang dapat dipakai sebagai bahan obat tradisional.

FAUNA
Taman Nasional Baluran memiliki tipe fauna yang beraneka ragam dan secara garis besar terdapat 4 (empat) ordo yaitu : mamalia,aves, pisces dan reptilia.
Mamalia besar yang penting terutama dari golongan hewan berkuku antara lain Banteng (Bos javanicus), Kerbau Liar (Bubalus bubalis), Rusa (Cervus timorensis) dan Kijang (Muntiacus muntjak), Babi hutan (Sus scrofa dan Sus verrucossus), Macan tutul (Panthera pardus ) dan Ajag (Cuon alpinus).



Jenis primata yang terdapat di sini yaitu Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan Budeng (Presbytis cristata).
Dari golongan burung diperkirakan sebanyak 155 jenis endemik Jawa yaitu Tulung Tumpuk (Megalaima javaensis), endemik jawa bali yaitu Jalak Abu (Sturnus melanopterus) dan Raja Udang (Halcyon cyanoventris). Di daerah ini juga terdapat Ayam hutan (Gallus spp.) dan Burung merak (Pavo muticus).


Dari gologan pisces belum banyak diketahui informasinya, walau demikian terdapat jenis yang memiliki nilai ekonomis yaitu Bandeng (Chanos chanos).
Reptilia besar tidak banyak dijumpai pada daerah ini. Jenis penting yang terdapat di sekitar pantai adalah Biawak (Varanus salvator).

Biota Laut
Terumbu karang yang mempunyai bentuk bercabang, pipih seperti kipas, ataupun menyerupai kelopak bunga sesungguhnya merupakan tempat hidup koloni hewan dan tumbuhan karang.Tipe terumbu karang yang ada di sepanjang pantai Taman Nasional Baluran adalah karang tepi, memiliki lebar yang beragam dan berada pada kisaran kedalaman 0,5 meter sampai 40 meter.Terumbu karang mempunyai fungsi fisik sebagai pelindung pantai dari pengikisan air laut (abrasi), fungsi ekologi bagi kelangsungan hidup berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, serta fungsi ekonomi khususnya bagi penduduk pantai (nelayan) dan dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata alam bahari.
Kawasan perairan Taman Nasional Baluran memiliki sekitar 145 jenis karang, antara lain:
* Suku ACROPORIDAE ada 42 jenis, misalnya Montipora aequitubercula, Montipora digiata, Montipora informis, Acropora palifera, Acropora austera.
* Suku FUNGIDAE ada 10 jenis, antara lain Helio fungiactiniformis, Fungia fungites, Fungia scabra, Fungia valida.
* Suku PORITIDAE ada 13 jenis, antara lain Porites sylindrica, Porites lichen, Porites lobata, Politus rus, Goniopora columna, Alveopora spongiosa.
* Suku MILLEPOEIDAE ada 2 jenis, yaitu Melliopora tenella dan Melliopora platyphyllia. Khusus untuk jenis ini hanya bisa dijumpai di Tanjung Bilik Timur.
* Suku HELIOPORIDAE di Taman Nasional Baluran hanya ada satu jenis, yaitu Heliopora coerulea. Jenis ini mendominasi daerah Bilik Timur. Penyebarannya cukup merata pada semua wilayah yang memiliki penutupan karang hidup.
Heliopora coerulea atau karang biru (blue coral) mempunyai bentuk pipih yang menyerupai kelopak bunga, tampak luar putih tetapi bila terluka atau dipatahkan sedikit dari ujungnya, akan tampak berwarna biru sehingga karang ini disebut karang biru.
Ikan yg banyak dijumpai di wilayah perairan Taman Nasional Baluran diantaranya:
* Suku CHAETODONTIDAE ada 16 jenis, antara lain: Chaetodon diergastor, Chaetodon oronnessa, Chaetodon trifascialis.
* Suku POMACANTHIDAE ada 4 jenis, yaitu: Chaetodonphus centropygevrolicki, Centropyge eibli, Pygoplites diacanthus,
Chaetodontophus mesoleucus.
* Suku APOGONNIDAE ada 6 jenis, antara lain: Apogon aureus, Apogon macrodon, Archamia fucata.
Terdapat juga jenis ikan yang memiliki pola warna kurang indah tetapi cara hidup dan pergerakannya secara berkelompok, sehingga membentuk panorama alam bawah air yang tidak kalah menariknya, misalnya: ikan Betok (Amblyglyphydodon curacao) dan ikan Besem (Apogon quenquelineata).
Sedangkan jenis ikan yang mempunyai hubungan erat dengan terumbu karang serta bernilai ekonomi penting yang dapat dijumpai di kawasan perairan Taman Nasional Baluran, antara lain:
- Ikan Kakap dari suku LUJCANNIDAE ada 7 jenis.
- Ikan Baronang dari suku SINGANIDAE ada 10 jenis.
- Ikan Kerapu dari suku SURRANIDAE ada 10 jenis.
Jenis-jenis ikan yang diketemukan di wilayah Taman Nasional Baluran ada 172 jenis, sedangkan daerah yang memiliki terumbu karang dan ikan hias adalah:
1. Bama
2. Kajang
3. Balanan
4. Lempuyang
5. Air Karang
6. Bilik
7. Takat Wedi
Dari semua wilayah perairan, Bama dan Bilik merupakan daerah yang sangat baik untuk kegiatan wisata alam bahari (snorkeling dan scuba diving).
Dengan tiga penyelam bersertifikat POSSI yang dimiliki Taman Nasional Baluran saat ini, maka akan sangat membantu bagi pengunjung yang berminat untuk menikmati pesona alam bawah air.




Kadar CO2 Air Laut
Keasaman laut ini mengancam organisme laut yang berperan dalam membangun terumbu (biota berkapur: karang, kerang, kipas laut, dsb.) - mereka yang selama ini menyumbang oksigen dari hutan lindung laut di pesisir kita.Karang / Coral dan plankton dengan tubuh berkapur mereka menduduki tingkat dasar di rantai makanan laut. Mereka bergantung kepada air laut yang mengandung calcium carbonate, sebagai bahan dasar membangun kerangka tubuh mereka. Sedihnya, ketika keasaman laut berubah, dalam hal ini meningkat, kelarutan kalsium karbonat tersebut menurun, membuat mereka sulit mendapatkan 'semen tiga roda' untuk tumbuh (kalsifikasi).

Tidak ada komentar: